Jumat, 26 Desember 2014

SEJARAH BIOLA

Biola??
Apa yang teman teman pikirkan ketika mendengar kata tersebut? Klasik? Menarik? Ingin mencoba?
Nah, di blog ini saya akan berbagi pada teman-teman menegenai beberapa hal tentang alat musik klasik salah satunya biola.
Sebelum memulai belajar biola lebih lanjut alangkah baiknya  jika kita mengetahui asal usul biola terlebih dahulu, atau bagi yang sudah lancar bermain biola setidaknya sebagai pengetahuan tambahan mengenai apa yang dimainkannya.
ASAL –USUL ALAT MUSIK BIOLA
Biola termasuk salahsatu jenis dari kelompok Violin yang terdiri dari : biola kecil, biola menengah, biola besar dan biola bass, perbedaanya terletak pada ukurannya, namun cara berbunyi dan resonansinya sama.
Biola dimainkan dengan cara digesek, sehingga pada umumnya disebut alat musik gesek. Asul usul alat musik gesek termasuk cukup lama di dalam sejarah umat manusia, seiring dengan penyebaran kebudayaan dan perubahan sejarah, oleh karena itu di wilayah yang berbeda kemungkinan terdapat sebuatan yang berbeda untuk satu alat musik yang sama, atau bisa saja sebutan yang sama tapi yang dimaksud alat musik berbeda, perlahan-lahan seiring dengan situasi endemiknya maka telah berkembang menjadi alat musik yang beraneka ragam.
 
KELAHIRAN
Menurut catatan kuno bangsa Aria di India, pada 5000 tahun yang lampau, raja Ravana dari negara Sri Langka telah mencipta alat musik yang menggunakan senar-busur, yakni Ravanastron. Kemudian Ravanastron menyebar ke Afghanistan dan Persia, pada awal abad ke 1. Semasa zaman kerajaan Tokharistan di Afghanistan, bentuk instrumen musik itu berubah menjadi bentuk Pipa (alat musik petik dari Tiongkok), papan atasnya datar, punggungnya berasal dari kayu utuh yang dipahat cekung, agak halus, nada dan resonansinya agak besar. Pada abad ke 7 menyebar ke wilayah Arab dan sewaktu zaman keemasan Islam namanya diubah menjadi Rebab.
 
PENYEBARAN KE EROPA
Sekitar abad ke 8, seiring dengan perluasan pengaruh Islam, Rebab masuk ke Spanyol,  waktu itu Spanyol dibawah kekuasaan kerajaan Aragon. Orang Spanyol menyebut instrumen tersebut sebagai Rebec atau Rebeca. Dalam waktu yang bersamaan juga memasuki Roma, Yunani, Eropa Timur dan Italia. Pada abad pertengahan di Eropa, wilayah perkembangan alat musik gesek ialah Italia, Jerman dan Perancis, meskipun asal usul alat musik gesek bukan dari Eropa, tapi telah dibesarkan dan berjaya di Eropa. Alat musik gesek yang mula mula masuk Eropa terdiri dari 2 macam yakni: pegangan vertikal dan pegangan di atas lengan.
Biola dengan pegangan vertikal adalah cara penyajian awal dari alat musik gesek. Sejak awal Rebab Arab sampai ke Rebeca, hingga setelah ratusan tahun perubahan dari Rebeca menjadi Viol. Semuanya dimainkan dengan vertikal, sampai dengan abad ke 18 digantikan denga kepopuleran biola. Namun cara pengangan vertikal sampai sekarang dapat dipertahankan pada alat musik berbagai daerah,  misalnya: Hu Qin dari Tiongkok, Gadulka dari Eropa Timur, Sarangi dan Sardi dari India, Morinchur dari Mongolia dsb.
Biola dengan cara pegang diatas lengan dimainkan dengan meletakkan Rebeca di atas punggung tangan atau di jepit di bawah rahang, kemungkinan terpengaruh oleh Lyra dari Mesir. Juga dikarenakan pengeruh pementasan keliling penyair gelandangan Eropa dengan sistem nomaden, itulah pionir dari biola modern. Viol muncul lebih dulu 1 abad dibandingkan dengan biola. Karena peganyannya vertikal, maka ia bukanla bentuk awal dari biola. Kedua alat musik tersebut eksis bersamaan selama 2 abad. Suara viol jelas dan manis, lembut dan elegan, itu sebabnya viol biasa dimainkan di forum kelas atas seperti dalam istana. Sedangkan volume biola agak besar, suaranya brilian dan indah, bisa dimainkan antara level kuat dan lemah, maka lebih sesuai dengan forum yang luas seperti gedung pertemuan dan ball room hotel. Sekitar abad ke 17 ( 1650), biola lebih disukai oleh dunia, kebutuhan dan posisi Biola sejak saat itu melampaui Viol.
 
KEMUNCULAN BIOLA
Dibawah pertukaran dan hantaman budaya, Biola modern paling awal muncul pada abad 16 (sekitar tahun 1520) di Italia Utara. Abad 16 adlah saat-saat paling gemilang dari zaman Renaissance. Dengan latar belakang Renaissance, lambat laun biola mengarah ke bentuk modern seperti sekarang ini, pembuatannya halus, teknologi desainnya sesuai dengan teknologi dan prinsip estetika. Terlebih lagi suaranya yang indah dan nyaring, kuat serta lincah menonjolkan ciri alat musik zaman sekarang. Ditambah lagi dengan pengembangan lebih lanjut oleh Cremona dan 3 kaln pembuat biola paling terkenal yakni Amati, Stradivari dan Guarneri. Hingga kini biola mereka masih saja menjadi barang rebutan kolektor modern, dewasa ini masih diakui sebagai biola terbik dunia. Pembuat biola zaman modern banyak yang giat mengupayakan perombakan dan pembaharuan namun selalu saja taak mampu melebihi rancangan generasi pendahulu.
Walaupun terdapat sejumlah style pribadi atau perubahan kecil, akan tetapi tetap tak bisa lepas dari pola semula. Itulah sebabnya ada yang beranggapan, biola adalah benda yang sudah maksimal di dalam sejarh teknologi umat manusia. Teknik permainan dan kedudukan biola pada akhir abad 16 belum mencapai puncaknya. Namun bagaimanapun juga, perkembangaan alat musik mengikuti dan saling mengisi antara pemain dan komponis. Pada masa pertengahan abad ke 17, para komponis mulai khusus memperhatian suatu bentuk musik untuk pertunjukan tertentu, seperti musik biola atau musik akustik, maka secara perlahan biola menggantikan peran viol.
Komponis Italia, Monteverdi secara resmi memasukkan biola ke dalam pertunjukannya, dan telah menciptakan banyak teknik bermain biola, menghasilkan lebih kaya lagi nada dan suara biola. Marini telah menulis banyak musik solo untuk biola. Sedangkan Corelli yang disebut sebagai “Bapak Teknik Biola Modern” adalah seorang pakar pertunjukan professional juda seorang komponis. Dia mulai menciptakan sonata gaya biola dan 12 buah konser besar philharmonic orchestra. Dikarenakan telah hadirnya para komponis tersebut yang membuat perkembangan dan posisi biola telah maju dengan pesat. Juga telah mempengaruhi komponis dari aliran klasik seperti Bach, Georg Friedrich Handel,  dan Mozart.
Pada zaman Barocco karena kemajuan musik biola, musiknya lambat laun lepas dari cara pementasan musik akustik gereja, dan terbentuklah pertunjukan musik dalam ruangan. Sampai akhir zaman Barocco, skala bentuk orchestra dan kerumitannya semakin bertambah, dan teknik pertunjukan alat musik juga semakin lama semakin rumit serta beraneka ragam. Teknik biola pada awal abad ke 19 juga dibawa ke puncaknya oleh pakar biola Italia, Paganini.

Kamis, 20 November 2014

MERAWAT BIOLA

biola baru?  bingung gimana rawatinnya?!

tenang... kali ini saya akan membahas cara merawat biola agar selalu dalam kondisi baik.


Pada dasarnya biola adalah alat musik yang sangat mudah berubah kondisinya. Mulai dari senar hingga kayu atau bagian lainnya pada badan biola itu sendiri, semua bisa berubah bahkan rusak. Senar yang berkarat, jamur pada chinrest, bow yang kendor dan masih banyak lagi. Nah, sekarang mari kita bahas cara merawat biola, perhatikan uraian berikut ini :


1. Pertahankan biola agar selalu ada dalam kondisi suhu ruang atau tidak lembab. Jika biola ditempatkan di       dalam tempat yang lembab maka banyak kemungkinan jamur akan tumbuh pada bagian yang berbahan         kayu.

2. Untuk beberapa waktu lebih baik biola dikeluarkan dari hardcasenya dan di gantung dalam posisi  yang         terbalik. Mengapa terbalik?? gini, pertimbangannya.. kalau digantung biasa maka body biola yang lebih         berat akan membebani ganggang biola, jadi jika posisi dibalik maka resiko dapat diminimalisir.

3. Eratkan rambut bow sebelum bermain dengan memutar skrup secara perlahan. Hindari membuat rambut       bow terlalu tegang. Jarak antara stik bow dengan rambut harus berjarak selebar diameter batang pensil.

4. Beri bow sedikit rosin sebelum bermain. Cara pemberian rosin pun tidak sembarangan, kendurkan rambut     bow sedikit kemudian gesek rosin pada rambut bow secara perlahan.

5. Bersihkan rosin yang menempel pada senar biola menggunakan kain yang lembut secara perlahan.

6. Gunakan semir hanya jika diperlukan dan hanya gunakan semir khusus biola. Membersihkan biola dengan     semir jenis lain atau dengan air dapat merusak lapisan pernis dan akustik biola. Air juga menyebabkan           lapisan biola mengelupas.

7. Kendurkan rambut bow sebelum menyimpannya di hardcase

8. Pastikan tempat penyimpanan biola memiliki suhu yang sesuai dan tidak merusak biola.


Cara merawat senar biola :

1. Teteskan minya kayu putih pada kapas kemudian gosok bagian senar yang berkawat secara perlahan.

2. lakukan sesering mungkin secara perlahan.


Penyebab putusnya senar biola :

1. baut terlalu tajam

2. jembatan biola terlalu tajam

3. Kualitas senar kurang bagus, dari beberapa sumber menyarankan untuk menggunakan senar stainless dan     made in japan.


BELAJAR BIOLA

TEKNIK DASAR BERMAIN BIOLA

Sekarang kita masuk pelajaran yang bisa dibilang agak serius tapi dibawa santai sajalah. Di “Teknik Dasar Bermain Biola” saya akan membahas beberapa teknik bermain lewat tulisan, untuk contoh nyata bisa dicari video nya di internet atau mungkin lain kali saya akan menampilkan video teknik-teknik tersebut. Okelah.. sekarang masuk materi ya...

                Sebelum belajar beberapa teknik bermain biola secara bertahap, hendaknya kita harus menaati langkah-langkah sebelum dan saat memainkan biola. Rincinya sebagai berikut :


  1.     Mengencangkan haluan dengan memutar skrup searah jarum jam. Jangan terlalu ketat sehingga rambut    sejajar dengan kayu, tapi juga jangan terlalu longgar. Jika sudah selesai bermain, jangan lupa untuk      mengendurkan busur lagi.

   2.       Rosin haluan. Caranya kencangkan busur seperti biasa, kemudian gosokkan damar pada rambut bow tiga    atau empat kali. Terlalu banyak melakukan rosin juga dapat membuat suara biola parau, jadi lakukan rosin    secukupnya saja.

   3.       Posisikan biola dan pegang bow dengan benar. Pergelangan tangan harus santai.

   4.       Praktik memainkan open string. Berlatih membunyikan nada terbuka sehalus mungkin pada transisinya.

   5.       Praktik bermain sisik. Skala adalah dimana kita mulai dengan memainkan catatan pada string yang lebih        rendah. Dalam skala C mayor, kita mainkan jari ketiga pada string terendah C Sebagai catatan pertama.       Kemudian bermain string terbuka : D , jari pertama : E, RENDAH jari kedua : F, G, Open string: A, B, dan   C rendah kedua jari di string kedua tertinggi. Ada banyak skala : D mayor, F mayor, dan A mayor untuk       beberapa nama. Untuk memutar skala ini, kita harus memutar jari satu persatu nsambil membungkuk string.   Tujuannya untuk bermain santai catatan masing masing, tanpa berhenti mendadak.


        Jika pemula telah menguasai nada dasar, alangkah baiknya jika kita berlatih teknik bermain biola. Antara lain :

   1.       Teknik Selur

Teknik ini merupakan teknik untuk menaikkan atau menurunkan nada dengan cara digeser pada salah satu jari yang ingin menekan salah satu nada, tetapi diawali dengan menekan nada sebelumnya atau sesudahnya kemudian digeser.

Jika kita hendak menekan nada C pada senar ke -4 gunakan jari manis atau jari ke 3. Sebelum itu posisi jari berada di nada A atau nada los (open string G). Gesek bow, mulai untuk menggeser jari hingga nada yang diinginkan.

   2.       Teknik Fibra

Teknik fibra merupakan teknik untuk menggetarkan nada. Bagi pemain yang sudah mahir, pada umumnya akan selalu mengolaborasikan kedua teknik ini secara bergantian.

Cara :

Menekan nada pada salah satu senar, kemudian digeser maju mundur dengan sangat cepat sehingga menimbulkan suara bergetar. Dengan catatan untuk teknik ini gunakan kekuatan ruas buku pada jari dan nada yang ditekan agar tidak berpindah sehingga tidak mengubah suara alunan yang dihasilkan oleh teknik ini.

   3.       Teknik Tiup Suling

Teknik ini menghasilkan suara yang persis dengan alat musik tiup suling. Teknik ini jarang sekali digunakan karena biasanya alat musik biola selalu bersanding dengan suling dalam suatu kelompok musik daerah yang menggunakan kedua alat tersebut. Teknik ini dapat digunakan sebagai aksen pada penambahan melodi.

Cara :

Sentuh nada di senar dengan lembut, jangan melakukan penekanan yang keras terhadap senar. Tetapi teknik ini memiliki kendala karena tidak dapat dilakukan pada senar terbuka. Jadi hafalkan terlebih dulu titik nadanya.

   4.       Pizzicato

Teknik ini dilakukan dengan cara memetik dawai biola. Sebutan lain untuk teknik ini adalah pizz, teknik ini juga berfungsi untuk memberikan aksen pada lagu.

Cara :

Lakukan teknik ini dengan menggunakan tangan kanan tetapi tidak melepaskan busur dari pegangan. Cukup keluarkan jari telunjuk tangan kanan atau busur digenggam. Gunakan jari telunjuk untuk memetik setiap senar, dan tangan kiri tetap digunakan untuk menekan senar.

   5.       Staccato dan Spicato

Teknik staccato dilakukan dengan cara memantul-mantulkan ujung bawah busur pada senar dengan kecepatan tinggi,dilakukan dengan permainan jari yang cepat. Sedangkan teknik spicato hampir sama dengan staccato namun spicato dimainkan dengan kecepatan sedang.

Cara :

Menggesek ujung bawah atau ujung atasa biola. Dengan cara memantul-mantulkan hair bow ke senar kemudian jika melihat ke tangan kanan bow seakan melengkung atau membentuk huruf U, bagi pemain yang sudah mahir teknik ini biasanya dimainkan pada tengah-tengah bow.

   6.       Martele

Teknik menggesek dengan menambahkan sedikit penekanan pada gesekan tersebut, hingga menambahkan aksen yang berbeda pada kualitas suara setiap 1 kali gesekan atau lebih.

Cara :

Pada sekali gesekan penekanan dilakukan pada awal, tengah maupun akhir. Penekanan berfungsi untuk menjelaskan tinggi rendahnya nada atau pada tiap perpindahan pada senar.

   7.       Tremolo

Tremolo adalah istilah dalam memainkan instrumen musik dengan cara dipetik berulang dengan kecepatan tinggi. Teknik ini dapat dimainkan di segala alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik.

Cara :

Untuk gesekan pendek gunakan ujung atas busur. Dengan menugaskan jari telunjuk yang berfungsi memberi tekanan pada busur, kemudian gesek naik turun dengan cepat.

   8.       Col Legno

Col legno tidak menggunakan helaian pada busur, tetapi malah menggunakan kayu pada busur untuk memainkan biola. Teknik yang sedemikian ini jarang digunakan. Perlu diingat untuk tidak memukul dengan keras, karena dapat mengakibatkan senar mudah kendor dan bridge menjadi mudah patah.

   9.       Double Strokes

Double strokes atau pemberhentian ganda merupakan istilah memainkan biola dengan menggesek dua nada pada dua senar yang berbeda secara bersamaan, kemudian dibantu sedikit tekanan pada gesekan sehingga menghasilkan bunyi kord. Selain double strokes, terdapat juga triple strokes dan quardruple strokes dimana senar yang digesek berjumlah 3 dan 4.

Cara :

Menggesek 2 nada pada senar terbuka atau 1 nada tertutup dan 1 nada terbuka atau bahkan menggesek 2 nada tertutup sekaligus.



Sabtu, 15 November 2014

Tentang karakter suara biola....


Danang S P

6 Agustus · Disunting

Kesimpulan....
Setelah membaca posting serta komentarnya dari teman2 semua.... ternyata banyak faktor yg membuat karakter suara dari sebuah biola... yg kebetulan banyak sekali yg mempermasalahkannya... karena suara biolanya terlalu dark... atau terlalu brigth...dlsb.
Faktor2 nya antara lain....
1. Bridge...
Tebal tipis nya mempengaruhi suara..
Bridge tebal condong ke medium bass
Sedangkan yg tipis ke medium treeble
Tinggi rendahnya pun juga mempenga
ruhi.. bridge yg tinggi mwmbuat senar
jadi renggang ke finger board.. dan mempengaruhi suara jadi nyaring... demikian pula sebaliknya

2. Soundpost..
Penempatan sound post juga membuat karater tersendiri buat biola... untuk eksperiment yg menarik dan menantang... coba lah menempatkan soundpost diposisi yg berbeda2... kalian akan takjub dengan benda kecil ini dapat mempengaruhi karakter sound dari biola kalian...

3. Senar...
Benda ini juga ngga kalah pentingnya dalam membentuk karakter suara... sering/pastinya.. violinist pro pun kebanyakan memakai senar yg ngga seragam/setype... kadang senar yg satu set ngga kompak dalam memberikan suara yg keluar dari biola.. jadi solusinya... senar 1 dan 2 pakai merk A.. senar 3 dan 4 pakai merk B...
Juga dalam meggulung nya di tuning peg... sebaiknya senar ngga boleh tumpang tindih... jadi harus rapih .. senar yg bertindihan bisa meredam suara bahkan membuat seakan bindeng/sengau

4. Bahan/kayu biola
Disini kita harus paham akan kayu mana yg tonewood... mana yg bukan....
Penggunaan kayu spruce dan maple adalah yg terbaik... jadi ngga bisa disamakan biola yg terbuat dari kayu mangga/mahoni/nangka ( biasanya biola lokal) dengan biola yg terbuat dari kayu yg berasal dari daerah 4 musim tsb(maple dan spruce)

5. Aksesori..
Maksudnya dari tuning peg, tailpiece, chinrest, endpin, shoulder rest...
Banyak sekarang beredar peg yg terbuat dari plastik.. yg memberikan efek meredam suara... beda dengan yg terbuat dari kayu ebon/sonokeling...
Pemakaian shoulder rest pun pada kasus tertentu juga ikut meredam suara...bahkan pemakaian pick up yg ditanam bersama pre amp juga dapat meredam biola akustik....
Segitu aja dulu kali ya...ini semua hasil pengamatan pribadi.... dan semoga membantu teman2 sekalian...terutama mas Nor Subiyantoro....hehehehe semangat.... salam Biola Indonesia...


Fragmen Seorang Violinist: Quantum Leap


Bambang Irawan

Fragmen Seorang Violinist: Quantum Leap

Kabar gembira untuk para pembelajar biola yang jenuh atau merasa terbebani dengan latihan panjang dan lama untuk bisa menguasai biola. Bahwa latihan yang membebani diri sendiri, penuh tekad dan obsesi (baca kerja keras dan ngoyo) dipercaya justru memperlama proses belajar dan ujung ujungnya malah membuat sesi sesi latihan tidak bisa dinikmati. Yehudi Mehunin dalam bukunya menulis pengalamannya sebagai jenius cilik, masa remajanya yang harus tetap berjuang dan berlatih dan puluhan tahun malang melintang di gedung konser: bahwa berlatih biola tidak bisa dijalankan dengan obsesi cepat bisa. Dalam kisah Zen kita membaca seorang murid pedang bertanya ke gurunya berapa lama bisa menguasai ilmu pedang dan sang guru menjawab paling cepat 40 tahun. Sang murid kembali menawar, tapi guru saya akan meninggalkan keluarga, pekerjaan dan fokus sepenuhnya belajar ilmu pedang dan sang guru menjawab "kalau begitu kamu butuh minim 120 tahun untuk menguasai ilmu pedang".

Studi ilmiah yang mendukung pengalaman Zen dan pengalaman maestro biola ini ada dalam neuroscience. Dua kelompok sukarelawan ditest belajar piano dengan dua cara (yang dijelaskan di fragmen sebelumnya : Mental Practice), hasil pemetaaan motor cortex otak mereka menunjukkan hasil yang menarik. Tes hari Senin (awal minggu setelah beristirahat di akhir pekan) dan tes hasil Jumat (setelah seminggu latihan) menunjukkan perbedaan otak kita dalam bertumbuh kembang. Kedua pola menunjukkan pertumbuhan yang saling bertentangan.

Peta hari Jumat menunjukkan peta motor kortex mereka bertumbuh secara dramatik (menunjukkan perubahan akibat pembelajaran skill baru) terus selama durasi tes . Tapi kembali menciut ke awal lagi pada hari Seninnya. Enam bulan pertama perubahan sangat dramatik tapi selalu kembali ke awal lagi. Enam bulan berikutnya pertumbuhan mulai menurun tidak sedramatik enam bulan pertama.

Peta hari Senin sebaliknya tidak berubah selama enam bulan pertama, baru bertumbuh pelahan setelah bulan ke sepuluh. Para pembelajar musik dan pembelajar huruf braille memperoleh ketrampilan permanen mereka dari perkembangan yang perlahan ini (setelah beristirahat dan pertumbuhannya tidak dipaksakan). Ketrampilan yang diperoleh dengan pertumbuhan cepat cepat pula hilang kembali.

Karena kedua proses terjadi di otak kita, kita sekarang mengerti manfaat berlatih tiap hari tanpa ngoyo dan konsistensi terus berlatih minggu demi minggu untuk skill yang permanen. Dengan ini kita tahu bahwa latihan akan membawa hasil (baik maupun buruk) terlepas dari kita ngoyo atau tidaknya. Dan skill baru membutuhkan latihan dan iterasi, ibarat menekuk kertas membuat pola garisan. Makin banyak di tekuk kertas akan membuat garis tekuk yang makin jelas dan dalam. Begitu pula otak kita dengan ketrampilan baru, makin banyak latihan pola sinaposis neuron kita akan jelas dengan proses tumbuh yang dikutip diatas.

Ini menjawab kenapa kita latihan dengan mengukur tiap hari atau minggu akan membuat stress sendiri. Mengukur diri dengan hitungan bulan baru proporsional. Mereka yang pernah berlatih olah raga khususnya marathon atau olah raga aerobik lainnya akan mengerti hal ini, setelah sekian bulan latihan hanya mampu lari sekian kilo dalam sekian menit, tiba tiba mengalami lompatan kemampuan lari di bulan ke sekian latihan. Ini disebut quantum leap latihan. Dan sayangnya kadang datangnya quantum leap ini mungkin sehari sebelum kita berhenti berlatih karena jenuh atau bosan ! Jadi jangan berhenti berlatih biola, mungkin besok quantum leap anda datang!

Salam ngek ngok!


Fragmen Seorang Violinist : Pelan-pelan


Bambang Irawan

Fragmen Seorang Violinist : Pelan-pelan

Koichiro (nama samaran) berusia 7 tahun memainkan Mendelssohn violin concerto di studio Dorothy DeLay. Dalam dua minggu dia akan tampil dengan karya itu diiringi orkestra di New Jersey. Dengan diiringi piano Koichiro dengan biola mininya mengisi ruang studio dengan suara biola layaknya violinist dewasa yang mahir. Selesai memainkan DeLay memberi petunjuk selama setengah jam dua hal yang perlu diperbaiki yaitu sedikit perubahan fingering dan sarannya untuk menurunkan sedikit siku kanannya ketika down bow dan memastikan ibunya yang hadir disitu untuk memperhatikan kebiasaan baru itu. Ketika selesai Koichiro mengerluh permainannya yang terasa kurang cepat. DeLay tertawa "tapi kamu barusan main dengan tempo yang benar, lihat metronom sudah di set di tempo yang pas dan kamu berhasil memainkannya". Kemudian Dorothy DeLay memberi pelajaran berharga "Jika sesuatu terasa terlalu cepat, ingat bow bisa mengatasinya. Jika tangan kiri tidak bisa mengikuti, ekseskusi dengan perlahan. Jika kau memainkannya lebih pelan kamu bisa memainkan apapun. Ingat otak kita membutuhkan repetisi untuk melakukan sesuatu dengan lebih cepat".

Itzhak Perlman dalam tutorial internetnya memberi wejangan yang sama. Berlatih pelahan lahan. Jika kita berlatih dengan cepat maka otak kita akan cepat lupa. Jika kita berlatih pelahan otak kita meminta kesempatan untuk membangun jaringan neuron dan sinapsis baru untuk menjadi permanen. Ini membutuhkan repetisi yang diawali dengan eksekusi perlahan dulu, makin lama akan makin cepat sendiri begitu jaringan neuron sudah terbangun dari jari (tubuh kita) ke otak.

Otak kita mempunyai dua cara kerja dalam mempelajari memori. Memori bukan hanya ingatan atau hapalan melainkan juga ketrampilan baru dengan kaki, tangan, mata dan telingan kita (baca tubuh kita). Cara pertama dengan cepat dimana perubahan dramatik dalam sinapsis dan otak kita terjadi namun cepat kembali ke asalnya. Cepat cepat malah cepat lupa. Ini kita alami jika kita belajar sistem kebut semalam (SKS) menjelang ujian di sekolah. Cepat ingat cepat lupa. Kedua dengan perubahan pelahan dimana pengulangan berkala menciptakan jaringan neuron yang stabil dan lebih permanen.

Dengan pengertian kita ini mulai latihan kita dengan kesabaran otomatis. Kalau belum bisa yang memang butuh waktu. Kalau mau cepat apa mau cepat lupa juga? Untuk menyiasati potongan musik yang sulit dan terlalu cepat ya tinggal dimainkan pelan pelan. Ibarat mengancing baju, perhatikan anak kecil yang berjuang dalam mengancingkan bajunya dan kita yang dengan cepat tanpa melihat bisa mengancing baju kita. Yang terjadi adalah pelajaran mengancing baju dilakukan berulang ulang dan makin ahli makin cepat kita bisa memainkannya. Tidak ada jalan pintas. Jalan pintas bisa dilakukan untuk hal hal tertentu tapi cepat terlupakan pula. Jika kita sabar melihat anak kecil belajar berjalan, orang dewasa kadang tidak sabar dengan dirinya sendiri saat mempelajari hal baru.

Hal yang sama dengan membaca not balok. Ingat-ingat bagaimana kita dulu belajar membaca dan menulis

Salam Ng Ng Ng


Jumat, 17 Oktober 2014

Pengertian Solfegio

Solfegio
adalah latihan kemampuan pendengaran atau ketajamanpendengaran musik, baik ketepatan ritmik maupun ketepatan nadanya.Menurut Stanly yang dikutip Sumaryanto (2005:40) dikatakan Solfegio adalah istilah yang mengacu pada menyanyikan tangga nada, interval dan latihan-latihan melodi dengan sillaby zolmization yaitu, dengan menyanyikan solmisasi (do,re,mi,dst) dan kemudian dikembangkan dengan menempatkan huruf vokal (a,i,u,e,o) sebagai ganti solmisasi. Solfegio juga dapat diartikan sebagai ilmu dalam memahami interval musik dan notasi. Solfegio bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang jarak nada satu ke nada yang lain dengan cara menyanyikan berbagai macam bentuk notasi, dengan menyanyikan interval nada yang berbeda-beda. Biasanya solfegio diajarkan dengan latihan-latihan menyanyikan solmisasi yang terus bertambah tingkat kesulitannya.
Dalam perkembangannya solfegio bukan hanya menyanyi saja tetapi juga mendengar dan membaca nada. Kemampuan membaca nada disebut dengan Sight Reading, kemampuan mendengar nada disebut dengan  Ear Training, sedangkan kemampuan menyanyi disebut dengan Sight Singing.
.
1. Sight Reading
Menurut Stanley seperti yang dikutip Sumaryanto(2001:31-33)
Sight reading adalah membaca not tanpa persiapan atau kesanggupansekaligus untuk membaca dan memainkan notasi musik yang belumpernah dikenal sebelumnya (sering disebut dengan istilah prima vista.
Fungsi sight reading selain untuk meningkatkan kemampuanmembaca dan menambah pengetahuan tentang bahasa musik jugaberfungsi untuk menemukan hal–hal baru dalam musik dan memberikankenikmatan dalam bermusik bagi pemain atau penyaji musik hingga padatingkat ketrampilan mahir. Ada dua pendekatan dalam melatih sight reading, yaitu :
(1) dengan memainkan lagu yang mudah dengan tempo yang sebenarnya,
(2) dengan lagu yang sulit dalam tempo yang sangat lambat.
Richman dalam Sumaryanto (2001:33). Melalui sight reading diharapkan siswa dapatmembaca notasi musik dengan cepat dan tepat.Florentinus membagi kemampuan membaca not (sight reading) dalam tiga indikator, yaitu :
(1) kemampuan membaca ritme/irama,
(2) kemampuan membaca melodi/rangkaian nada,
(3) kemampuanmembaca kord/ keselarasan gabungan nada.

2. Ear Training
 Ear Training adalah latihan kemampuan mendengar, menurutKodiyat (1983:68),
 Ear Training adalah latihan pendengaran secarasistematis, latihan vokal tanpa perkataan dan hanya dengan suku kataterbuka. Latihan pendengaran tersebut dilakukan dengan caramenselaraskan dengan not- not yang dihadapi. Dengan terbiasanya siswamendengar secara bertahap, maka bayangan nada/not dari suatu lagu yangdidengar akan dapat dibayangkan besar kecilnya dan tepat tidaknyalompatan nada.Manusia normal sejak lahir sudah dibebani dengan kemampuanreaksi terhadap bunyi atau musik, sehingga tanpa kegiatan mendengarmanusia tidak dapat memberikan reaksi terhadap rangsangan yangmembentuk bunyi ( Jamalus, 1981:49) Latihan pendengaran musik biasanya dilakukan dalam bentuk dikteyang berupa nada yang dinyanyikan kemudian ditirukan, yang sebelumnyadidahului dengan latihan pendengaran dan latihan daya ingat. Dikte tersebut berupa melodi, kord, dan ritme. Latihan pendengaran inimembutuhkan konsentrasi yang sungguh- sungguh agar kesan musik dapatdimengerti dan bila dilakukan secara berulang- ulang dapat dijadikan dasarmenuju tahap pelajaran membaca notasi.
Florentinus (1997:62) membagi lebih lanjut kemampuan mendengarnot (Ear Training) ke dalam tiga indikator kemampuan, yaitu:
(1) kemampuan mendengar dan mengingat ritme/irama, menuliskan sertamenyuarakan kembali,
(2) kemampuan mendengar dan mengingatmelodi/rangkaian nada, menuliskan serta menyuarakan kembali,
(3) kemampuan mendengar dan mengingat kord/keselarasan gabungan nada.
Menurut Benward yang dikutip oleh Sumaryanto(2001:35), kemampuan pendengaran merupakan gabungan dari faktor kebiasaan danpembawaan. Faktor kebiasaan dapat dikembangkan melalui latihan teratur,sedangkan faktor pembawaan murni berasal dari kemampuan diri yangberupa bakat musikalitas.Dalam proses mempelajari sebuah lagu perlu ditanamkan pengertiantentang rasa irama/ritme, agar siswa dapat memnyanyikan sebuah lagudengan dalam irama yang sesuai. Selain itu perlu ditanamkan jugapengertian tentang bayangan /memori nada, interval, dan melodi sehinggatidak mengalami kesulitan dalam menyanyikan sebuah lagu dengan benar.Dari penjelasan di atas dapat ditegaskan bahwa kemampuan mendengar not(Ear Training)adalah tingkat kepekaan siswa dalam mendengarkan,mengingat, menuliskan dan menyuarakan kembali unsur–unsure musikaldalam bentuk notasi musik secara langsung, baik pada melodi, ritmemaupun kord.

3. Sight Singing
Yang dimaksud dengan Sight Singing adalah latihan menyanyikan nada sesuai dengan melodi. Ada dua sistem yang dapat digunakan dalamlatihan ini, yaitu system fixed do dan system movable do. Kedua sistemtersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Sistem fixed do Adalah latihan nada-nada dinyanyikan dengan apa adanya,misalkan nada C akan tetap dibaca do meskipun dalam tangga nadayang berbeda-beda. Contoh lain, siswa menyanyikan lagu dalam tangga nada F mayor (1 mol) maka nada F tidak dibaca do melainkan fa.
2. Sistem Movable do adalah do yang bisa berubah-ubah, jadi nama do bisa terletak pada nada c, d, e, f, g, dan seterusnya sesuai nadadasar yang digunakan.
Florentinus membagi kemampuan menyanyikan not atau sight singing dalam tiga indikator, yaitu :
(1) Kemampuan menyanyikanmelodi atau rangkaian nada,
(2) Kemampuan menyanyikan intervalnada,
(3) Kemampuan menyanyikan tangganada. (Sumaryanto,2001:40-42)
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyanyikan nada (sight Singing) adalah tingkat kelancaran siswa untuk mengubah bentuk notasi menjadi suara atau vokal tanpa persiapan sebelumnya.

Pada pelaksanaan pembelajaran vokal di kelas IV Unggulan, sight singing, ear training, dan sight reading diterapkan secara bervariasi disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa.







sumber:http://makalah-perpustakaan.blogspot.com/2013/04/pengertian-solfegio_11.html

Jumat, 03 Oktober 2014

Tips Membaca Not Balok

Membaca not balok bukan merupakan hal yang mudah, apalagi bagi seseorang yang baru pertama kali belajar musik dan di wajibkan untuk dapat membaca not balok. Saya sendiri baru bisa membaca not balok 3 tahun yang lalu setelah mulai belajar gitar klasik. Sebelumnya saya tidak dapat membaca not balok sama sekali, sebab dari SD sampai SMA, saya diperbolehkan dan tidak pernah dimarahi ketika saya mengganti not balok tersebut ke dalam notasi not angka. Sehingga saya tidak pernah terbiasa untuk membaca not balok secara langsung dan saya menjadi malas membaca not balok tersebut. Setiap pelajaran seni musik, yang saya dan teman-teman saya lakukan adalah mengubah not balok menjadi not angka. Hal itu terbawa sampai saya mulai belajar gitar klasik dan saya kelimpungan karena tidak diperbolehkan untuk mengubah not balok yang ada di buku jadi not angka. Mabok dan pusing bukan main. Tapi ada beberapa cara yang saya lakukan untuk akhirnya saya bisa membaca not balok tersebut dalam kurun waktu 1 bulan. Berikut adalah cara yang saya lakukan:
1. Latihan setiap hari, hal ini penting mengingat saya tidak terbiasa membaca “kecambah” yang bergelantungan sana sini dan bewarna hitam. Latihan tidak perlu sampai bercucuran keringat dan air mata, yang penting adalah setiap hari. Paling tidak setengah jam atau satu jam per harinya. Latihan dapat dilakukan dari buku yang didapat dari tempat les (kalau les musik), dari toko buku, dari teman yang punya partitur lagu sederhana dengan not balok, ataupun dari internet.
2. Memainkan instrumen musik setiap hari, hal ini terkait dengan poin nomor 1, dimana kita harus melatih kemampuan kita membaca not balok setiap hari. Memainkan instrumen yang kita pelajari secara rutin juga mempunyai keuntungan lain, yaitu kita dapat mengasah kemampuan kita untuk mengontrol serta mengeksplorasi instrumen musik tersebut.
3. Berlatih dalam keadaan relax, hal ini diperlukan agar otak kita dapat bekerja secara maksimal. Jika kita berlatih dalam keadaan tertekan karena dikejar waktu, sedang dalam keadaan marah, ataupun ngantuk, maka kita tidak akan bisa berlatih secara maksimal.
4. Tidak menghafalkan not balok, maksudnya di sini adalah bahwa kita jangan menghafalkan not balok seperti kita belajar sejarah atau pelajaran sekolah. Karena jika itu yang kita lakukan, maka kemungkinan besar kita akan cepat lupa ketika kita tidak pernah membaca not balok lagi. Sebaiknya kita cukup mengetahui lokasi not dalam garis paranada serta tempat kita meminkan nada tersebut dalam instrumen dan berlatih sambil melihat partiturnya, jangan dihafal mati-matian (do letaknya di sini, re letaknya di sana, dst.) Hafal itu pasti akan terjadi ketika kita sudah sering latihan dan sering memainkannya dengan instrumen yang kita tekuni (lihat poin 1 dan 2 :p)
Dari ke empat hal diatas saya akhirnya bisa membaca not balok meskipun kemampuan tersebut harus selalu dan tetap diasah setiap hari mengingat tingkat kesulitan lagu yang akan dimainkan pasti akan semakin tinggi. Dimana saya harus belajar mengenai ketukan serta tempo dan tanda istirahat yang ada dalam sebuah partitur musik sehingga menjadikan permainan menjadi lebih mengalir.
Jadi selamat mencoba mempraktikan 4 hal di atas yah. Dan buat yang punya tips lainnya jangan segan untuk menambahkan, siapa tahu dengan bertambahnya tips diatas, akan semakin membantu teman-teman yang sedang belajar membaca not balok

CARA MEMASANG SENAR DAN STEM

Buat pemula aja... yg sering .nanya bagaimana cara STEM/TUNING biola....
Buat senior/master kalo bisa kasih tambahan masukkan... thanks
..
SENAR BIOLA
Senar dibuat dari usus domba, direntangkan, dikeringkan, lalu dipelintir. Pada suatu ketika ditemukan bahwa senar usus ini dapat dikembangkan dengan cara dicampuri logam. Hasil yang diperoleh dari proses ini adalah senar yang lebih kuat dan lebih seimbang, dan karena lebih padat dapat disetel dengan tekanan yang lebih besar, menghasilkan volume yang lebih besar pula. Dibanding dengan senar sintetis yang banyak digunakan sekarang, senar usus memiliki bunyi yang lebih hangat, seperti suara nyanyian.
Senar modern menggunakan baja padat, baja untingan, atau berbagai bahan sintetis. Semua senar untingan dan beberapa senar padat dilapisi dengan bermacam-macam logam untuk menyesuaikan massanya, diameternya, dan kadar airnya . Senar tertinggi E biasanya dari baja padat, yang kadang dicampur aluminium untuk mencegah "siulan". Lapisan emas mencegah karat pada senar dan juga mengurangi "siulan". Baja tahan karat menghasilkan suara yang sedikit berbeda. Senar berinti sintetis menggabungkan kualitas yang dihasilkan senar usus dengan ketahan-lamaan dan stabilitas penyetelan. Senar ini lebih sensitif kepada perubahan kelembaban daripada senar usus, dan tidak begitu sensitif terhadap pt
Menyetem Biola
Namanya juga menyetem nada/bunyi, jadi kita harus mengandalkan telinga untuk menyamakan bunyi yang kita dengar.
Biola dapat di tala (di setem) dengan bantuan Violin Pitch Pipe, atau alat musik digital seperti Yamaha PSR atau tipe lainya.
Jika anda menggunakan keyboard (gambar Penalaan 1), maka nada G (senar G) pada biola bunyinya harus terdengar sama dengan nada G seperti yang ditunjukkan pada contoh keyboard dibawah. Hal ini berlaku untuk ketiga senar lainnya (D, A dan E).

@ Tuning peg di putar (Gambar 1) ke depan : untuk menaikkan nada (mengencangkan senar), ke belakang : untuk menurunkan nada (mengendorkan senar).
@ Kencangkan tuning peg sambil diberi sedikit tekanan (dorongan ke dalam), supaya tidak mudah kendor.
@ Hati-hati saat memutar tuning peg, terlebih untuk biola yang harganya dibawah 1 juta (pengalaman pribadi, seperti biola milik saya sendiri), tuning peg mudah patah, karena kualitas kayu yang digunakan jelek (Gambar 2). Tapi dapat diganti, karena suku cadang ini di jual di toko musik.
Teknik penalaan pada biola berbeda dengan teknik penalaan pada gitar. Gitar menggunakan sistem layaknya baut dan mur, sedangkan biola, tidak.
@ Jadi, pada biola, tuning peg dikencangkan secara perlahan, satu demi satu secara menyeluruh, jangan main tancap gas  hanya pada satu senar saja langsung menuju nada yang diinginkan.
Secara menyeluruh maksudnya :
* Saat memutar tuning peg, lakukan pemutaran “sedikit” demi “sedikit” pada semua tuning peg.
* Mulai dari senar G (misalnya) : putar “sedikit”, lalu menyusul (misalnya) senar E juga “sedikit”, dan seterusnya hingga mencapai penalaan yang sesuai.
* Hindari pemutaran/pengencangan tuning peg (penalaan) secara langsung untuk mencapai nada yang tepat untuk satu senar saja, atau . . .
* Hindari mengencangkan satu senar saja (misalnya hanya senar G) hingga mencapai nada sebenarnya (nada G). Hal ini dapat menyebabkan senar biola anda putus, apalagi jika kualitas senarnya boleh dibilang jelek. Bukan berarti senar yang berkualitas dapat diperlakukan semaunya
*keterangan “sedikit” demi “sedikit”= jarak putaran diasumsikan antara 1 s/d 5 mm.
@ Terkadang, menyetem dari tuning peg bisa langsung mendapatkan bunyi yang tepat / sesuai, jika belum, maka penalaan dilakukan dengan menggunakan fine tuning (Gambar 3).
@ Fine tuning di putar perlahan ke arah kanan untuk menaikkan nada atau ke kiri untuk menurunkan nada, sehingga dapat menghasilkan penalaan yang sesuai.
_______________________
Catatan :
Setelah biola disetem, atau setelah seteman biola “sudah baik”, tetapi mungkin kita masih merasa nadanya belum benar-benar tepat, ada alat yang bisa kita gunakan untuk meyakinkan apakah telinga kita benar masih berfungsi dengan baik atau belum
Nama alatnya adalah Digital Tuner. Alat ini sangat berguna untuk membantu proses penyeteman menjadi maksimal = memperoleh bunyi

Naah, menyetem dengan mengandalkan telinga kita, kadang bisa mendapatkan bunyi yang tepat, tetapi kadang juga tidak. Bagi orang yang sudah terbiasa mendengar / menyetem, mungkin tidak terlalu mengalami kesulitan. Tetapi ada diantara kita yang karena tidak/belum terbiasa dengan mendengar nada / apa yang disebut menyetem, dia tentu akan merasa khawatir, apakah sudah betul atau belum yah?… hmmm ini wajar, jangan khawatir / takut, karena hanya dengan terus mencoba, maka telinga anda akan terbiasa.....






Jumat, 26 September 2014

Mengenal Pembuatan Biola

Semangat pagi... mentemen... supaya lebih kenal lagi dengan biola kamu masing2.. ngga ada salahnya kita mengetahui bagaimana dibuatnya..
Mengenal Pembuatan Biola
Sebelum membicarakan pembuatan biola, kita lebih baik dulu membahas beberapa istilah yang banyak dipakai dalam pembuatan biola.

Variasi Ukuran Biola. (Lihat gambar)












Ukuran Biola
Ukuran biola yang asli adalah 4/4. Disamping itu ada ukuran biola yang lebih kecil. Ukuran ini dibuat berdasarkan rata-rata panjang tangan pemain.

Cetak Biola (Violin Mold)
Cetakan biola diperlukan agar hasil se-akurat mungkin sesuai dengan model biola yang diinginkan.(lihat gambat)














Slab-cut(lihat gambar)
Cara memotong kayu 180 derajat dari cincin pertumbuhan kayu
Quarter-swan
Cara memotong kayu dengan sudut antara 60-90 derajat dari cincin pertumbuhan kayu tersebut











Animal Hide Glue
Adalah lem yang terbuat dari rebusan yang lama dari jaringan ikat hewan. Rebusan ini akan memecah kolagen dari kulit, tulang, otot tendon dan lain-lainnya. Binatang yang paling sering dipakai adalah Kuda. Selain itu dapat juga digunakan dari kelinci dan ikan.
Bagian Badan Atas (Top/Soundboard)(lihat gambar)


Dibuat dari kayu Spruce (Cemara) yang dilubangi dengan bentuk huruf F. Fungsinya adalah sebagai lubang suara (Sound Hole). Kayu spruce secara quarter-sawn. Bagian ini adalah bagian paling stabil. Tiga buah garis di tepi bidang ini, yang disebut purfling. Purfling dibuat untuk menghindari keretakan.
Purfling(lihat gambar)
Biasanya purfling terdiri dari satu garis berwarna cerah dan diapit dengan dua garis berwarna gelap.







Bagian Badan Bawah dan Rusuk (Back/Ribs)
Bagian belakang dibuat dari kayu Maple. Biasanya dibuat dengan corak garis-garis bernama flame. Kayu tersebut dipotong dengan teknik slab-cut atau


quarter-sawn. Bagian bawah dari biola ini biasanya juga di-purfling. Namun terkadang tak sebagus dibagian atas. Beberapa biola bahkan hanya mengecat purfling, bukan dipahat.(lihat gambar)




Leher (Neck)
Leher biola umumnya dibuat dengan kayu maple (sama dengan bahan back dan ribs). Pada bagian inilah ditempelkan fingerboard yang terbuat dari kayu ebony atau kayu lain yang dicat hitam. Ebony lebih disukai karena kekerasan dan ketahannya dalam pemakaian yang lama. Neck tidak dipernis, tetapi hanya dipoles. Ini dilakukan agar memudahkan pergerakan tangan dengan cepat.


Jembatan (Brigde)(lihat gambar)
Brigde dibuat dari kayu maple dan dipotong dengan sempurna. Fungsi dari bridge adalah sebagai penerus getaran senar ke lubang suara. Beberapa aturan diterapkan dalam pembuatan brigde.
Brigde harus terletak di tengah-tengah jarak antara kedua lubang F
Letak senar bass pada brigde harus terletak 1-2 mm diatas Batang Bass (Bass Bar)
Bridge harus diletakkan sehingga baik senar 1 dan senar 4 terletak pada jarak yang sama dari tepi masing-masing senar
Letak brigde harus persis segaris dengan notch pada Lubang F
Sound Post dan Bass Bar
Bagian ini harus tepat diantara bagian back dan top dari biola. Berhati-hatilah menempatkan sound post. Berubah beberapa milimeter saja akan membuat perbedaan yang besar. Untuk mengatur letak sound post digunakan alat seperti dibawah ini:
Hanya telinga terlatih yang dapat mencari posisi sound post yang tepat. Semakin mendekati fingerboard akan semakin keras suaranya. Sebaliknya posisi mendekatai tail piece akan melembutkan suara. Pada dasarnya posisi Sound Post dipasang dengan posisi seperti di gambar

Tailpiece
Tailpiece bisa dibuat dari berbagai macam bahan. Bisa dari kayu, plastik atau fiber karbon. Jika dari kayu, biasanya dibuat dari kayu ebony, pernambuco, boxwood, atau rosewood. Fungsinya menghubungkan senar biola dengan bagian bawah biola. Ebony dan Pernambuco dapat dibuat lebih tipis sehingga lebih ringan tapi tetap rentan pecah. Pernambuco dapat memperbaiki suara yang terendam sehingga lebih cerah dan fokus. Dilain pihak, ebony menghangatkan suara yang tajam. Sedangkan boxwood dan rosewood bersifat ringan.
Pegs/Pegbox
Peg digunakan untuk menala nada senar. Terbuat dari kayu ebony, rosewood, boxwood atau kayu lainnya.
Berikut ini adalah alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat Peg.




Peraut Peg (Peg Shaper)
Bor (Drill)
Reamer
Masalah yang sering timbul pada Peg adalah menciut. Peg dapat menciut kalau kelembaban turun. Semakin besar Peg akan semakin cepat menyusut. Peg juga dapat terlalu lengket, sehingga sukar diputar. Untuk mengatasi ini, anda dapat memberikan peg drop.