Kamis, 20 November 2014

MERAWAT BIOLA

biola baru?  bingung gimana rawatinnya?!

tenang... kali ini saya akan membahas cara merawat biola agar selalu dalam kondisi baik.


Pada dasarnya biola adalah alat musik yang sangat mudah berubah kondisinya. Mulai dari senar hingga kayu atau bagian lainnya pada badan biola itu sendiri, semua bisa berubah bahkan rusak. Senar yang berkarat, jamur pada chinrest, bow yang kendor dan masih banyak lagi. Nah, sekarang mari kita bahas cara merawat biola, perhatikan uraian berikut ini :


1. Pertahankan biola agar selalu ada dalam kondisi suhu ruang atau tidak lembab. Jika biola ditempatkan di       dalam tempat yang lembab maka banyak kemungkinan jamur akan tumbuh pada bagian yang berbahan         kayu.

2. Untuk beberapa waktu lebih baik biola dikeluarkan dari hardcasenya dan di gantung dalam posisi  yang         terbalik. Mengapa terbalik?? gini, pertimbangannya.. kalau digantung biasa maka body biola yang lebih         berat akan membebani ganggang biola, jadi jika posisi dibalik maka resiko dapat diminimalisir.

3. Eratkan rambut bow sebelum bermain dengan memutar skrup secara perlahan. Hindari membuat rambut       bow terlalu tegang. Jarak antara stik bow dengan rambut harus berjarak selebar diameter batang pensil.

4. Beri bow sedikit rosin sebelum bermain. Cara pemberian rosin pun tidak sembarangan, kendurkan rambut     bow sedikit kemudian gesek rosin pada rambut bow secara perlahan.

5. Bersihkan rosin yang menempel pada senar biola menggunakan kain yang lembut secara perlahan.

6. Gunakan semir hanya jika diperlukan dan hanya gunakan semir khusus biola. Membersihkan biola dengan     semir jenis lain atau dengan air dapat merusak lapisan pernis dan akustik biola. Air juga menyebabkan           lapisan biola mengelupas.

7. Kendurkan rambut bow sebelum menyimpannya di hardcase

8. Pastikan tempat penyimpanan biola memiliki suhu yang sesuai dan tidak merusak biola.


Cara merawat senar biola :

1. Teteskan minya kayu putih pada kapas kemudian gosok bagian senar yang berkawat secara perlahan.

2. lakukan sesering mungkin secara perlahan.


Penyebab putusnya senar biola :

1. baut terlalu tajam

2. jembatan biola terlalu tajam

3. Kualitas senar kurang bagus, dari beberapa sumber menyarankan untuk menggunakan senar stainless dan     made in japan.


BELAJAR BIOLA

TEKNIK DASAR BERMAIN BIOLA

Sekarang kita masuk pelajaran yang bisa dibilang agak serius tapi dibawa santai sajalah. Di “Teknik Dasar Bermain Biola” saya akan membahas beberapa teknik bermain lewat tulisan, untuk contoh nyata bisa dicari video nya di internet atau mungkin lain kali saya akan menampilkan video teknik-teknik tersebut. Okelah.. sekarang masuk materi ya...

                Sebelum belajar beberapa teknik bermain biola secara bertahap, hendaknya kita harus menaati langkah-langkah sebelum dan saat memainkan biola. Rincinya sebagai berikut :


  1.     Mengencangkan haluan dengan memutar skrup searah jarum jam. Jangan terlalu ketat sehingga rambut    sejajar dengan kayu, tapi juga jangan terlalu longgar. Jika sudah selesai bermain, jangan lupa untuk      mengendurkan busur lagi.

   2.       Rosin haluan. Caranya kencangkan busur seperti biasa, kemudian gosokkan damar pada rambut bow tiga    atau empat kali. Terlalu banyak melakukan rosin juga dapat membuat suara biola parau, jadi lakukan rosin    secukupnya saja.

   3.       Posisikan biola dan pegang bow dengan benar. Pergelangan tangan harus santai.

   4.       Praktik memainkan open string. Berlatih membunyikan nada terbuka sehalus mungkin pada transisinya.

   5.       Praktik bermain sisik. Skala adalah dimana kita mulai dengan memainkan catatan pada string yang lebih        rendah. Dalam skala C mayor, kita mainkan jari ketiga pada string terendah C Sebagai catatan pertama.       Kemudian bermain string terbuka : D , jari pertama : E, RENDAH jari kedua : F, G, Open string: A, B, dan   C rendah kedua jari di string kedua tertinggi. Ada banyak skala : D mayor, F mayor, dan A mayor untuk       beberapa nama. Untuk memutar skala ini, kita harus memutar jari satu persatu nsambil membungkuk string.   Tujuannya untuk bermain santai catatan masing masing, tanpa berhenti mendadak.


        Jika pemula telah menguasai nada dasar, alangkah baiknya jika kita berlatih teknik bermain biola. Antara lain :

   1.       Teknik Selur

Teknik ini merupakan teknik untuk menaikkan atau menurunkan nada dengan cara digeser pada salah satu jari yang ingin menekan salah satu nada, tetapi diawali dengan menekan nada sebelumnya atau sesudahnya kemudian digeser.

Jika kita hendak menekan nada C pada senar ke -4 gunakan jari manis atau jari ke 3. Sebelum itu posisi jari berada di nada A atau nada los (open string G). Gesek bow, mulai untuk menggeser jari hingga nada yang diinginkan.

   2.       Teknik Fibra

Teknik fibra merupakan teknik untuk menggetarkan nada. Bagi pemain yang sudah mahir, pada umumnya akan selalu mengolaborasikan kedua teknik ini secara bergantian.

Cara :

Menekan nada pada salah satu senar, kemudian digeser maju mundur dengan sangat cepat sehingga menimbulkan suara bergetar. Dengan catatan untuk teknik ini gunakan kekuatan ruas buku pada jari dan nada yang ditekan agar tidak berpindah sehingga tidak mengubah suara alunan yang dihasilkan oleh teknik ini.

   3.       Teknik Tiup Suling

Teknik ini menghasilkan suara yang persis dengan alat musik tiup suling. Teknik ini jarang sekali digunakan karena biasanya alat musik biola selalu bersanding dengan suling dalam suatu kelompok musik daerah yang menggunakan kedua alat tersebut. Teknik ini dapat digunakan sebagai aksen pada penambahan melodi.

Cara :

Sentuh nada di senar dengan lembut, jangan melakukan penekanan yang keras terhadap senar. Tetapi teknik ini memiliki kendala karena tidak dapat dilakukan pada senar terbuka. Jadi hafalkan terlebih dulu titik nadanya.

   4.       Pizzicato

Teknik ini dilakukan dengan cara memetik dawai biola. Sebutan lain untuk teknik ini adalah pizz, teknik ini juga berfungsi untuk memberikan aksen pada lagu.

Cara :

Lakukan teknik ini dengan menggunakan tangan kanan tetapi tidak melepaskan busur dari pegangan. Cukup keluarkan jari telunjuk tangan kanan atau busur digenggam. Gunakan jari telunjuk untuk memetik setiap senar, dan tangan kiri tetap digunakan untuk menekan senar.

   5.       Staccato dan Spicato

Teknik staccato dilakukan dengan cara memantul-mantulkan ujung bawah busur pada senar dengan kecepatan tinggi,dilakukan dengan permainan jari yang cepat. Sedangkan teknik spicato hampir sama dengan staccato namun spicato dimainkan dengan kecepatan sedang.

Cara :

Menggesek ujung bawah atau ujung atasa biola. Dengan cara memantul-mantulkan hair bow ke senar kemudian jika melihat ke tangan kanan bow seakan melengkung atau membentuk huruf U, bagi pemain yang sudah mahir teknik ini biasanya dimainkan pada tengah-tengah bow.

   6.       Martele

Teknik menggesek dengan menambahkan sedikit penekanan pada gesekan tersebut, hingga menambahkan aksen yang berbeda pada kualitas suara setiap 1 kali gesekan atau lebih.

Cara :

Pada sekali gesekan penekanan dilakukan pada awal, tengah maupun akhir. Penekanan berfungsi untuk menjelaskan tinggi rendahnya nada atau pada tiap perpindahan pada senar.

   7.       Tremolo

Tremolo adalah istilah dalam memainkan instrumen musik dengan cara dipetik berulang dengan kecepatan tinggi. Teknik ini dapat dimainkan di segala alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik.

Cara :

Untuk gesekan pendek gunakan ujung atas busur. Dengan menugaskan jari telunjuk yang berfungsi memberi tekanan pada busur, kemudian gesek naik turun dengan cepat.

   8.       Col Legno

Col legno tidak menggunakan helaian pada busur, tetapi malah menggunakan kayu pada busur untuk memainkan biola. Teknik yang sedemikian ini jarang digunakan. Perlu diingat untuk tidak memukul dengan keras, karena dapat mengakibatkan senar mudah kendor dan bridge menjadi mudah patah.

   9.       Double Strokes

Double strokes atau pemberhentian ganda merupakan istilah memainkan biola dengan menggesek dua nada pada dua senar yang berbeda secara bersamaan, kemudian dibantu sedikit tekanan pada gesekan sehingga menghasilkan bunyi kord. Selain double strokes, terdapat juga triple strokes dan quardruple strokes dimana senar yang digesek berjumlah 3 dan 4.

Cara :

Menggesek 2 nada pada senar terbuka atau 1 nada tertutup dan 1 nada terbuka atau bahkan menggesek 2 nada tertutup sekaligus.



Sabtu, 15 November 2014

Tentang karakter suara biola....


Danang S P

6 Agustus · Disunting

Kesimpulan....
Setelah membaca posting serta komentarnya dari teman2 semua.... ternyata banyak faktor yg membuat karakter suara dari sebuah biola... yg kebetulan banyak sekali yg mempermasalahkannya... karena suara biolanya terlalu dark... atau terlalu brigth...dlsb.
Faktor2 nya antara lain....
1. Bridge...
Tebal tipis nya mempengaruhi suara..
Bridge tebal condong ke medium bass
Sedangkan yg tipis ke medium treeble
Tinggi rendahnya pun juga mempenga
ruhi.. bridge yg tinggi mwmbuat senar
jadi renggang ke finger board.. dan mempengaruhi suara jadi nyaring... demikian pula sebaliknya

2. Soundpost..
Penempatan sound post juga membuat karater tersendiri buat biola... untuk eksperiment yg menarik dan menantang... coba lah menempatkan soundpost diposisi yg berbeda2... kalian akan takjub dengan benda kecil ini dapat mempengaruhi karakter sound dari biola kalian...

3. Senar...
Benda ini juga ngga kalah pentingnya dalam membentuk karakter suara... sering/pastinya.. violinist pro pun kebanyakan memakai senar yg ngga seragam/setype... kadang senar yg satu set ngga kompak dalam memberikan suara yg keluar dari biola.. jadi solusinya... senar 1 dan 2 pakai merk A.. senar 3 dan 4 pakai merk B...
Juga dalam meggulung nya di tuning peg... sebaiknya senar ngga boleh tumpang tindih... jadi harus rapih .. senar yg bertindihan bisa meredam suara bahkan membuat seakan bindeng/sengau

4. Bahan/kayu biola
Disini kita harus paham akan kayu mana yg tonewood... mana yg bukan....
Penggunaan kayu spruce dan maple adalah yg terbaik... jadi ngga bisa disamakan biola yg terbuat dari kayu mangga/mahoni/nangka ( biasanya biola lokal) dengan biola yg terbuat dari kayu yg berasal dari daerah 4 musim tsb(maple dan spruce)

5. Aksesori..
Maksudnya dari tuning peg, tailpiece, chinrest, endpin, shoulder rest...
Banyak sekarang beredar peg yg terbuat dari plastik.. yg memberikan efek meredam suara... beda dengan yg terbuat dari kayu ebon/sonokeling...
Pemakaian shoulder rest pun pada kasus tertentu juga ikut meredam suara...bahkan pemakaian pick up yg ditanam bersama pre amp juga dapat meredam biola akustik....
Segitu aja dulu kali ya...ini semua hasil pengamatan pribadi.... dan semoga membantu teman2 sekalian...terutama mas Nor Subiyantoro....hehehehe semangat.... salam Biola Indonesia...


Fragmen Seorang Violinist: Quantum Leap


Bambang Irawan

Fragmen Seorang Violinist: Quantum Leap

Kabar gembira untuk para pembelajar biola yang jenuh atau merasa terbebani dengan latihan panjang dan lama untuk bisa menguasai biola. Bahwa latihan yang membebani diri sendiri, penuh tekad dan obsesi (baca kerja keras dan ngoyo) dipercaya justru memperlama proses belajar dan ujung ujungnya malah membuat sesi sesi latihan tidak bisa dinikmati. Yehudi Mehunin dalam bukunya menulis pengalamannya sebagai jenius cilik, masa remajanya yang harus tetap berjuang dan berlatih dan puluhan tahun malang melintang di gedung konser: bahwa berlatih biola tidak bisa dijalankan dengan obsesi cepat bisa. Dalam kisah Zen kita membaca seorang murid pedang bertanya ke gurunya berapa lama bisa menguasai ilmu pedang dan sang guru menjawab paling cepat 40 tahun. Sang murid kembali menawar, tapi guru saya akan meninggalkan keluarga, pekerjaan dan fokus sepenuhnya belajar ilmu pedang dan sang guru menjawab "kalau begitu kamu butuh minim 120 tahun untuk menguasai ilmu pedang".

Studi ilmiah yang mendukung pengalaman Zen dan pengalaman maestro biola ini ada dalam neuroscience. Dua kelompok sukarelawan ditest belajar piano dengan dua cara (yang dijelaskan di fragmen sebelumnya : Mental Practice), hasil pemetaaan motor cortex otak mereka menunjukkan hasil yang menarik. Tes hari Senin (awal minggu setelah beristirahat di akhir pekan) dan tes hasil Jumat (setelah seminggu latihan) menunjukkan perbedaan otak kita dalam bertumbuh kembang. Kedua pola menunjukkan pertumbuhan yang saling bertentangan.

Peta hari Jumat menunjukkan peta motor kortex mereka bertumbuh secara dramatik (menunjukkan perubahan akibat pembelajaran skill baru) terus selama durasi tes . Tapi kembali menciut ke awal lagi pada hari Seninnya. Enam bulan pertama perubahan sangat dramatik tapi selalu kembali ke awal lagi. Enam bulan berikutnya pertumbuhan mulai menurun tidak sedramatik enam bulan pertama.

Peta hari Senin sebaliknya tidak berubah selama enam bulan pertama, baru bertumbuh pelahan setelah bulan ke sepuluh. Para pembelajar musik dan pembelajar huruf braille memperoleh ketrampilan permanen mereka dari perkembangan yang perlahan ini (setelah beristirahat dan pertumbuhannya tidak dipaksakan). Ketrampilan yang diperoleh dengan pertumbuhan cepat cepat pula hilang kembali.

Karena kedua proses terjadi di otak kita, kita sekarang mengerti manfaat berlatih tiap hari tanpa ngoyo dan konsistensi terus berlatih minggu demi minggu untuk skill yang permanen. Dengan ini kita tahu bahwa latihan akan membawa hasil (baik maupun buruk) terlepas dari kita ngoyo atau tidaknya. Dan skill baru membutuhkan latihan dan iterasi, ibarat menekuk kertas membuat pola garisan. Makin banyak di tekuk kertas akan membuat garis tekuk yang makin jelas dan dalam. Begitu pula otak kita dengan ketrampilan baru, makin banyak latihan pola sinaposis neuron kita akan jelas dengan proses tumbuh yang dikutip diatas.

Ini menjawab kenapa kita latihan dengan mengukur tiap hari atau minggu akan membuat stress sendiri. Mengukur diri dengan hitungan bulan baru proporsional. Mereka yang pernah berlatih olah raga khususnya marathon atau olah raga aerobik lainnya akan mengerti hal ini, setelah sekian bulan latihan hanya mampu lari sekian kilo dalam sekian menit, tiba tiba mengalami lompatan kemampuan lari di bulan ke sekian latihan. Ini disebut quantum leap latihan. Dan sayangnya kadang datangnya quantum leap ini mungkin sehari sebelum kita berhenti berlatih karena jenuh atau bosan ! Jadi jangan berhenti berlatih biola, mungkin besok quantum leap anda datang!

Salam ngek ngok!


Fragmen Seorang Violinist : Pelan-pelan


Bambang Irawan

Fragmen Seorang Violinist : Pelan-pelan

Koichiro (nama samaran) berusia 7 tahun memainkan Mendelssohn violin concerto di studio Dorothy DeLay. Dalam dua minggu dia akan tampil dengan karya itu diiringi orkestra di New Jersey. Dengan diiringi piano Koichiro dengan biola mininya mengisi ruang studio dengan suara biola layaknya violinist dewasa yang mahir. Selesai memainkan DeLay memberi petunjuk selama setengah jam dua hal yang perlu diperbaiki yaitu sedikit perubahan fingering dan sarannya untuk menurunkan sedikit siku kanannya ketika down bow dan memastikan ibunya yang hadir disitu untuk memperhatikan kebiasaan baru itu. Ketika selesai Koichiro mengerluh permainannya yang terasa kurang cepat. DeLay tertawa "tapi kamu barusan main dengan tempo yang benar, lihat metronom sudah di set di tempo yang pas dan kamu berhasil memainkannya". Kemudian Dorothy DeLay memberi pelajaran berharga "Jika sesuatu terasa terlalu cepat, ingat bow bisa mengatasinya. Jika tangan kiri tidak bisa mengikuti, ekseskusi dengan perlahan. Jika kau memainkannya lebih pelan kamu bisa memainkan apapun. Ingat otak kita membutuhkan repetisi untuk melakukan sesuatu dengan lebih cepat".

Itzhak Perlman dalam tutorial internetnya memberi wejangan yang sama. Berlatih pelahan lahan. Jika kita berlatih dengan cepat maka otak kita akan cepat lupa. Jika kita berlatih pelahan otak kita meminta kesempatan untuk membangun jaringan neuron dan sinapsis baru untuk menjadi permanen. Ini membutuhkan repetisi yang diawali dengan eksekusi perlahan dulu, makin lama akan makin cepat sendiri begitu jaringan neuron sudah terbangun dari jari (tubuh kita) ke otak.

Otak kita mempunyai dua cara kerja dalam mempelajari memori. Memori bukan hanya ingatan atau hapalan melainkan juga ketrampilan baru dengan kaki, tangan, mata dan telingan kita (baca tubuh kita). Cara pertama dengan cepat dimana perubahan dramatik dalam sinapsis dan otak kita terjadi namun cepat kembali ke asalnya. Cepat cepat malah cepat lupa. Ini kita alami jika kita belajar sistem kebut semalam (SKS) menjelang ujian di sekolah. Cepat ingat cepat lupa. Kedua dengan perubahan pelahan dimana pengulangan berkala menciptakan jaringan neuron yang stabil dan lebih permanen.

Dengan pengertian kita ini mulai latihan kita dengan kesabaran otomatis. Kalau belum bisa yang memang butuh waktu. Kalau mau cepat apa mau cepat lupa juga? Untuk menyiasati potongan musik yang sulit dan terlalu cepat ya tinggal dimainkan pelan pelan. Ibarat mengancing baju, perhatikan anak kecil yang berjuang dalam mengancingkan bajunya dan kita yang dengan cepat tanpa melihat bisa mengancing baju kita. Yang terjadi adalah pelajaran mengancing baju dilakukan berulang ulang dan makin ahli makin cepat kita bisa memainkannya. Tidak ada jalan pintas. Jalan pintas bisa dilakukan untuk hal hal tertentu tapi cepat terlupakan pula. Jika kita sabar melihat anak kecil belajar berjalan, orang dewasa kadang tidak sabar dengan dirinya sendiri saat mempelajari hal baru.

Hal yang sama dengan membaca not balok. Ingat-ingat bagaimana kita dulu belajar membaca dan menulis

Salam Ng Ng Ng